Cari disini

Kamis, 04 Maret 2010

Apakah Katolik menyembah Maria?

Apakah Katolik menyembah Maria?


Kalau kita masuk ke Gereja Katolik, di mana saja di belahan dunia ini, kita
akan melihat banyak patung-patung. Ada patung Yesus, ada patung Santo dan
Santa dan hampir pasti ada patung Maria. Banyak orang memasang lilin,
berlutut
dan berdoa di depan patung Maria. Ada yang berdoa sambil menunduk, ada yang
berdoa sambil memegang kaki patung Maria, ada yang menatap patung itu dan
tidak jarang yang berdoa dan menangis di bawah patung Maria. Kalaupun di
situ
ada patung Yesus, kemungkinan lebih banyak orang berdoa di depan patung
Maria
ketimbang di depan patung Yesus.

Nah, kalau begitu bukankah orang Katolik adalah penyembah patung? Kalau
begitu
bukankah orang Katolik adalah penyembah Maria? Salahkah kalau mereka yang
tidak menyukai Gereja Katolik kemudian berpersepsi bahwa peran Maria di
dalam
Gereja Katolik jauh lebih menonjol dari peran Yesus itu sendiri. Buktinya
gambar dan patung Maria dibuat jauh lebih besar sedangkan gambar atau patung
Yesus digambar sebagai anak kecil yang digendong oleh Maria.

Ada beberapa orang yang mengatakan bahwa Maria hanyalah sebuah saluran,
sebuah
selang yang mengalirkan air yaitu Yesus. Selangnya tidak penting dan yang
lebih penting adalah airnya. Benarkah demikian? Fakta sejarah memang
menunjukkan bahwa banyak orang Katolik berdevosi kepada Maria. Sungguhkah
ini
suatu hal yang keliru dan tercela? Apakah dengan demikian orang Katolik
menyembah Maria? Hal ini sungguhlah suatu hakekat iman Kristen yang wajib
diluruskan. Banyak orang yang tidak suka pada Gereja Katolik, kemudian
menggunakan devosi Maria di dalam Gereja Katolik sebagai bahan untuk
menjelek-jelekkan Gereja Katolik. Dan yang lebih memprihatinkan banyak orang
Katolik sendiri yang kurang paham menjadi ragu dan secara diam-diam kemudian
meninggalkan Gereja Katolik.

Tidak semua orang Kristen non-katolik berpikiran demikian.
Bahkan seorang pendeta kondang seperti Bapak Yusuf Roni
pernah mengisi kebaktian Natal bersama di tahun 1996
dengan tema: "Kerelaan Maria".

Di bawah adalah kutipan dari sebagian kotbah beliau
yang mungkin dapat kita jadikan bahan renungan kali ini.


"Bagi orang Protestan, Maria ini kurang besar dengungnya.
Mungkin karena sikap Protestan yang anti Katolik sangat emosional sehingga
menjadi sentimen terhadap Maria, sehingga lupa terhadap kemanusiaan Kristus
berasal dari Maria. Karena itu kedudukan dan peran Maria di dalam Injil
tidaklah sama dengan peran Petrus, Paulus atau Yusuf. Karena Maria
memberikan
kedagingan pada Yesus sehingga Ia menjadi makhluk. Herannya, peran Petrus,
Paulus bahkan Pontius Pilatus menjadi lebih baik dan lebih banyak di dalam
Gereja Protestan dibandingkan dengan peran Maria itu sendiri. Hal inilah
yang
perlu saya ingatkan karena Maria memiliki lambang yang begitu kekal terhadap
umat dan Gereja Tuhan yang ada di tengah-tengah dunia ini."

"Kemanusiaan Yesus, kemakhlukan Yesus, dan kedagingan Yesus diambil
sepenuhnya
dari Maria. Kalau kita menolak kemanusiaan Yesus, sesungguhnya kita menolak
Maria, karena Maria-lah yang memberikan kedagingan kepada Yesus. Karena
genetikanya bukan diambil dari Yusup melainkan dari Maria itu sendiri.
Bapak2
gereja sejak Ignatius Uskup Antiokia di Siria pada tahun 110 Masehi
mengadakan
pembelaan terhadap orang yang menolak kemakhlukan Yesus sekaligus menolak
Maria yang melahirkan Kristus, disambung oleh bapak2 gereja yaitu Aristides
tahun 140, Yustinus tahun 163, Erenius tahun 202 dan Tertulianus tahun 222
Masehi."

"1500 tahun Gereja menghormati Maria. Baru abad ke 15, Maria disingkirkan
dari
Gereja. 1500 tahun itu Gereja hidup tanpa banyak masalah karena mereka
mempunyai pola, dasar, gambaran kepada Maria. Hal ini ingin saya tegaskan,
jangan sampai kita meninggalkan apa yang diajarkan oleh Gereja. Dikatakan
dengan jelas di sini bahwa Maria adalah seorang pribadi, bukan hanya sambil
lalu saja. Seringkali kita punya pengertian bahwa Maria itu hanyalah sebuah
alat, sambil lewat saja seperti pipa. Pipa yang menyalurkan air, air itu
tidak
berasal dari pipa, air itu berasal dari sumber, jadi Maria itu apa bedanya
dengan pipa hanya menyalurkan begitu saja. Oh tidak, Allah itu Maha Tahu.
Dia
sudah mempersiapkan sejak manusia jatuh dalam dosa, telah dinubuatkan yaitu
benih perempuan yang akan meremukkan benih ular itu."


"Saudara kalau melihat gambar Maria menggendong Yesus, seringkali orang
berpikir ini Katolik. Kenapa? Ya Yesusnya kecil, Maria-nya diperbesar.
Karena
saudara pikir bahwa orang Katolik lebih menekankan Marianya dari pada
Yesusnya. Itu adalah persepsi kita. Persepsi kita, kita jadikan tuduhan
kepada
orang lain. Ini tidak benar, mestinya fakta. Gambar seperti ini ditonjolkan
kedalam gereja mula-mula, tidak lain maksudnya Maria sebagai gereja
mengemban
Sang Firman. Firman itu selalu ada di dalam pelukan gereja, sehingga gereja
dan firman tidak dapat dilepaskan."

"Kalau pola dasar ini terus-menerus dipegang oleh Gereja, maka Gereja tidak
akan punya masalah. Gereja punya masalah karena Gereja tidak lagi mengemban
firman. Yang diemban adalah pendapat manusia, pendapat orang. Sehingga
setiap
orang kotbah, dua orang kotbah ada dua pendapat. Saudara perhatikan di
gereja
Protestan, maaf, apalagi Pantekosta apalagi yang Karismatik, lima orang lima
pendapat beda-beda satu dengan yang lain, dua orang kotbah dua pendapat.
Perhatikan gereja mula-mula, sepuluh orang kotbah satu pendapat, meskipun
berbeda-beda tapi satu."


Demikianlah sebagian dari yang pernah
disampaikan oleh oleh Bapak Pendeta Yusuf Roni.


Perihal Maria adalah hakekat iman Kristen yang sungguh sangat hakiki. Kita
perlu meluruskannya terlepas dari apakah orang suka atau tidak suka pada
Gereja Katolik. Biarlah orang tidak menyukai Gereja Katolik, tapi janganlah
eksistensi Maria dikaburkan karena ini sungguhlah merupakan pelecehan
terhadap
iman Kristen itu sendiri. Mengapa demikian ?

Berbicara mengenai iman Kristen sungguhlah tidak afdol tanpa merujuknya pada
Alkitab. Orang Kristen selalu mengatakan bahwa referensi utama iman Kristen
adalah Alkitab - walaupun bagi Gereja Katolik, Alkitab bukanlah satu-satunya
referensi karena Gereja Katolik juga mengenal Tradisi. Tapi untuk kali ini
ada
baiknya kalau kita singkirkan pembahasan tentang Tradisi dan kita fokus pada
Alkitab. Mari kita lihat apa yang ada di dalam Alkitab, yang berhubungan
dengan eksistensi Maria. Bagaimana prosesnya sehingga Allah kemudian memilih
Maria jauh sebelum Yesus datang ke dunia ini.


Semuanya ini berawal dari dosa manusia pertama yaitu Adam dan Hawa yang
makan
buah terlarang, sehingga Allah menghukumnya: seperti yang dikisahkan di
dalam
kitab Kejadian 3: 1-14. Allah tidak saja menghukum Adam dan Hawa, akan
tetapi
Allah juga mengutuk sang ular (iblis) yang menggoda mereka.


Allah berkata: "...terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara
segala binatang di hutan. ...Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau
dan
perempuan ini; antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan
meremukkan kepalamu."
(Kejadian 3: 14-15)

Yang dimaksud dengan perempuan ini adalah Maria keturunan Daud yang kemudian
akan melahirkan Yesus yang berkuasa untuk meremukkan kepala sang ular.
Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa sesungguhnya pemilihan Maria sudah
dinubuatkan
sejak Perjanjian Lama.

Sebagai tambahan, karena dosa Hawa itulah Allah kemudian berfirman
kepadanya:
"Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan
engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan
ia
akan berkuasa atasmu." Dan hal inilah yang menjadikan kodrat wanita sampai
saat ini.

Selanjutnya, di dalam Perjanjian Baru
Injil Lukas 1:26-31 digambarkan bahwa Allah
menyuruh malaikat Gabriel untuk menemui Maria.

Malaikat itu berkata:
"Salam, hai engkau yang dikaruniai. Tuhan menyertai engkau... Sesungguhnya
engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan
hendaklah engkau menamai dia Yesus."

Bandingkanlah Injil Lukas di atas dengan kalimat pertama di
dalam doa Salam Maria yang diajarkan oleh Gereja Katolik:
"Salam Maria penuh Rahmat Tuhan sertamu, terpujilah
engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus."

Andaikata kita mengulangi kembali apa yang diucapkan oleh
malaikat itu, dapatkah orang Katolik dikatakan menyembah Maria?

Kemudian kalimat kedua di dalam Doa Salam Maria berkata:
"Santa Maria, Bunda Allah doakanlah kami yang
berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amien."

Andaikata anda datang kepada seorang pastor, suster, pendeta atau bahkan
kepada seorang teman dan berkata doakanlah saya supaya saya kelak lulus
ujian.
Apakah dengan begitu Anda menyembah pastor, suster, pendeta atau teman
tersebut?

Kalau begitu, benarkah orang Katolik menyembah Maria?
Orang seringkali tidak dapat melihat suatu fakta atau kenyataan secara
jernih
bila sudah memiliki prasangka dan persepsi negatif, apalagi kalau dibarengi
dengan perasaan tidak suka. Maka, tepatlah seperti apa yang dikatakan oleh
Bapak Pendeta Yusuf Roni: "Janganlah mengabaikan peran Maria, hanya karena
tidak suka pada Gereja Katolik".

Maria adalah satu-satunya manusia yang penuh dengan Roh Kudus.
Banyak ayat-ayat di dalam Alkitab yang menunjang fakta ini.
Bila saya bertanya kepada Anda, dimanakah sekarang
Bunda Allah ini berada? Saya yakin dan percaya kita
sepakat menjawab bahwa Maria sekarang ada di Surga

Senin, 15 Februari 2010

KING OF KINGS

blog ini ditujukan bagi orang-orang yang ingin menyatakan bahwa Yesuslah Tuhan.blog ini dibuat pada tanggal 25 desember 2009, jam 10:10 PM dengan tujuan:
1. Memberikan bacaan2 rohani.
2. Sharing tentang Firman TUHAN lewat Alkitab.
3. Memberikan informasi lain sesuai permintaan dari member.

Yesus kristus adalah pribadi roh kudus yg tak terkalahkan, dia adalah nama diatas segala nama, dia pantas disebut gelar tuhan secara universal.
Helluluya.Tuhan Yesus akan datang kembali dan Roh Kudus sedang mempersiapkan umatNya untuk bertemu Dia...curahan Roh akhir zaman sedang terjadi dan tuaian jiwa2 sedang terlaksana..saya percaya semua orang..bisa terjadi...sila layari laman blog saya tentang Akhir zaman dan kiranya bisa bawa berkat yg menyegarkan.

Seorang Kristen sejati tak akan pernah meninggalkan Yesus...
I will always be a true follower for jesus

menjadi pengikut Tuhan Yesus apa lagi mau melayaniNya dengan Tulus yakinlah kita akan menjadi orang yang selalu diberkayi oleh Dia,bahkan sampai kepada anak cucu kita akan perkasa dibumi


Seringkali kita berdoa, namun seberapa sering kita ragu bahwa Tuhan akan menjawab doa'2 kita, Yesus berkata,"Apa saja yg kamu minta dan doakan percayalah bahwa kamu telah menerima-Nya, maka hal itu akan di berikan kepadamu."
Markus 11:24

yoh. 3;16
karen begitu besar kasih allah akan dunia ini sehingga ia mengaruniakan anaknya yg tunggal supaya setiap orang percaya kepadanya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.


Neum Yahwe ladonay, Syev liyaminiy. "Firman TUHAN kepada Tu(h)anku:Duduklah di sebelah kanan-Ku." (Mazmur 110: 1).
Rabbi Yodan berkata atas nama Rabbi Ahan Bar Haninan,
"Yang Mahaesa (TUHAN) akan menempatkan Raja Messiah duduk di sebelah kanan-Nya"
(Yakut Shimoni Tehilim 110).[1]

Salah satu "batu sandungan" dan salah-pahaman dalam dialog teologis Kristian-Islam adalah masalah Ketu(h)anan Yesus. Mengapa seorang Nabi dipertuhan? Padahal sudah ditegaskan bahwa "Tidak ada Tuhan selain Allah". Begitu biasanya ungkapan Laa ilaha ilallah biasanya diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Konkretnya, dalam bahasa Indonesia biasanya umat Islam tidak membedakan istilah Arab ilah (Inggris: God) dan Rabb (Inggris: Lord). Keduanya diterjemahkan "Tuhan". Bahkan, pada umumnya dalam bahasa Indonesia lebih dikenal istilah Ketuhanan untuk kata Inggris "Godhead" (bandingkan: "Ketuhanan Yang Mahaesa") ketimbang istilah "Keilahian" (Arab: Lahutiyah).

Penyamarataan itu sumber salah faham. Sebab dalam Kristian cukup dibedakan makna keilahian dan ketuhanan dalam kaitannya dengan perbincangan tentang keesaan Allah dalam Kristus. Maksudnya, sebutan "Tuhan Yesus" sama sekali tidak bertujuan mengadakan ilah selain Allah, atau menyejajarkan kemanusiaan Yesus dengan Allah. Yesus disebut Tuhan dalam makna Rabb (Gusti, Penguasa) karena Allah telah melimpahkan kuasa-Nya di langit dan di bumi bacalah Matius 28:20; Kisah Para Rasul 2:38; Filipi 2:11).

IDRIES SHAH : MEMAHAMI "BAHASA AGAMA" LAIN



Mengingat istilah-istilah keagamaan dalam bahasa Indonesia banyak berasal dari bahasa Arab, cukup relevan kiranya kita semak pemikiran Idries Shah dalam The Elephant in the Dark.[2] Penulis Sufi ini menekankan pentingnya penggunaan bahasa Arab bersama-sama di lingkungan Kristian dan Islam, untuk terciptanya saling pengertian. Mencontohkan salah satu kendala dialog teologis Kristian-Islam, Idries Shah mengutip daripada Geoffrey Parrinder, dalam bukunya Jesus in the Qu'ran, (3) yang mengingatkan pembaca bahasa Inggris mengenai makna Ketuhanan Yesus (the Lordship of Jesus).

Yesus diberi gelar Lord sebagai gelar penghormatan. Dalam bahasa Arab ditemukan paralelnya as-Sayid (Gusti, Pangeran) - suatu gelar yang juga ditetapkan bagi Nabi Muhammad (Sayidina Muhammad). Karena itu, dengan tanpa masalah, M. Kamel Husayn dalam bukunya City of Wrong (buku aslinya ditulis dalam bahasa Arab, Qaryah dhalimah), yang menelaah kota suci Yerusalem pada hari Jumaat kudus (penyaliban Kristus) dari sudut pandang seorang Muslim, gelarkan Isa Sayid al-Masih (the Lord Christ) digunakan secara teratur.

Patut diperhatikan bahwa kendati penerapan gelar as-Sayid itu bagi Yesus ataupun Muhammad dapat diperbandingkan tetapi tidak sepenuhnya dapat dipersamakan. Maksudnya adalah alasan teologis di belakang penerapan gelar yang sama tersebut. Patut diketahui bahwa dalam Alkitab bahasa Arab baik sebutan ar-Rabb maupun as-Sayid muncul sebagai terjemahan nama-nama Allah Yhwh (TUHAN) dan Adonay (Tuhan). (4)

Karena itu, Idries Shah juga menekankan perlunya "pengelompokan-pengelompok
an arti dalam bahasa Arab bagi orang Arab Kristian dan Arab Muslim, serta mereka yang berbahasa Arab merupakan bagian-bagian warisan bersama mereka". (5)

Seperti dikemukakan di atas, iman Kristiani membedakan antara makna keilahian Yesus (the Divine/Godhead of Jesus) dan ketuhanan Yesus (the Lordship of Jesus). Keilahian Yesus menunjukkan Firman Allah yang kana hadza qadiman 'indallah (kekal bersma Allah) dan selalu melekat (qai'mah) dalam Dzat-Nya (Yohanes 1:1-3). Sebanding dengan penghayatan teologi Islam mengenai Alquran sebagai Kalam nafsiy (Sabda yang kekal). Meskipun demikian, keilahian Firman Allah dalam iman Kristian tetap dibedakan dan tidak dicampurkan dengan wujud nuzul Yesus sebagai manusia.


LATAR BELAKANG PENGHAYATAN YAHUDI



Untuk lebih jelasnya, kita dapat melacak latar belakang teologinya dari penghayatan Yudaisme tentang Allah da Messiah-Nya yang akan datang. Dalam pengharapan mesianik Yahudi, salah satu gelar Messiah akan datang adalah Adonay, "Tu(h)an". Sebagaimana disebutkan dalam Mazmur 110:1 yang berbunyi: "Neum Yhwh ladonay, Syav le yaminiy." Yakni : "Firman Yahwe (TUHAN) kepada Adonay (Tuanku), "Duduk-lah di sebelah kanan-Ku."

Menghubungkan Mazmur 110 dengan Messiah tidak hanya tradisi Kristian, tetapi sudah diawali lebih dulu oleh tulisan-tulisan para rabbi (ulamak Yahudi) sebelum zaman Kristian ataupun zaman sesudahnya. Misalnya, seperti ungkapan Rabbi Yodan yang mengajar atas nama rabbi Ahan bar Haninan, bahwa Yahwe sendiri yang memanggil Messiah sebagai Adonay dan akan menempatkan Messiah di sebelah kanan-Nya.

Tafsiran ini selain dijumpai Yalkut Shimoni (Tehilim 110), tercatat juga dalam Nedarim 32b dan Sanhedrin 108b. (6) Pemahaman Yahudi inilah yang melatarbelakangi khotbah Petrus dalam Kisah Para Rasul 2:36 bahwa Allah sendirilah yang telah menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Kristus. Sekali lagi, Tuhan di sini bukan dalam makna ilah selain Allah, melainkan sebagai rabbi (Penguasa) sesuai dengan pengharapan Yahudi.

Bagaimanakah makna lebih lanjut gelar Adonay bagi Messiah tersebut? Tradisi Yahudi tidak berani mengeja Nama Diri (ismu dzat, "proper name") Allah dalam bahasa Ibrani: yhwh (bacaan akademis yang diusulkan: Yahwe). Sebagai gantinya, mereka tetap membiarkan empat huruf suci itu dalam Taurat dengan membacanya ha-Syem (Sang Nama) atau Adonay (Yunani: Kyrios; Arami: Mara; Arab: Rabb atau Inggeris" Lord).

Pada akhirnya Allah sendiri memberikan gelar itu kepada Yesus sebagai messiah, Firman-Nya sendiri yang nuzul ke dunia. Karena itu Yesus telah bersabda: "Segala kuasa di surga maupun di bumi telah dilimpahkan kepada-Ku" (Matius 28:20).

Makna pelimpahan kekuasaan dalam Matius 29:20 ini, sekalipun tidak persis sama, sejajar dengan ungkapan Alquran: Al-Masih 'Isa bnu Maryama wajihan di al-dunya wa al-akhirah (Q.s. ali Imran 3:45, "al-Masih 'Isa putra Maryam yang terkemuka di dunia dan di akhirat").

Nah, penerapan gelar Adonay bagi Sang Messiah berarti melalui Messiah-Nya Allah menyatakan keTu(h)anan-Nya. Dalam makna itulah, Yesus bi-idzinillah (dengan izin Allah) bergelar "Tu (h)an (Rabbi) dan Mesiah (al-Masih)" (Kisah Para Rasul 2:11).

Gelar yang menurut harapan mesianik Yahudi akan diterapkan bagi Raja Messiah ini juga berhubungan erat dengan ungkapan "duduk di sebelah kanan Allah". Mengapa? Ungkapan simbolik ini muncul dalam kaitan dengan pola bangunan Bait Suci (Ibrani: Beyt hammiqdash, Arab: "Bayt al-Maqdis") di mana istana raja-raja keturunan Raja Daud berada di sebelah selatan ruang Mahakudus (devir) Bait Allah yang menghadap ke timur. Ini berarti istana Daud berada "di sebelah kanan" ruang mahakudus yang melambangkan kehadiran Allah. Jadi, firman "syev liyaminiy" (duduklah di sebelah kanan-Ku) bermakna bahwa kekuasaan yang diberikan kepada Raja Messiah itu kekal selama-lamanya. Maksudnya, Allah menghendaki takhta raja Messiah itu kekal selamanya.



TIADA ILAH/SEMBAHAN (GOD) SELAIN ALLAH DAN TIADA TUHAN (LORD) SELAIN KRISTUS



Dalam bukunya Ar-Radd al-Jamil li-ilahiyat 'Isa bi-syarih al-Injil, imam al-Ghazali setuju bahwa 1 Korintus 8:4 - 6 sebagai salah satu bukti Injili tentang keesaan Allah. Tafsirannya saja yang mungkin berbeda dengan iman Kristian.

Dalam sebuah terjemahan bahasa Arab, 1 Korintus 8:4 yang dalam bahasa Yunani diawali ungkapan: ada huruf Yunani : oudeis theos eteros ei me eis. Diterjemahkan "Laa ilaha ilallah" yaitu "Tidak ada ilah (atau sembahan) selain Allah". Selanjutnya, menjelaskan ayat 6a yang menegaskan: "faainna lana ilahan wahidan huwallah" (maka bagi kami hanya ada satu ilah/sembahan yaitu Allah) (7)

Kita setuju dengan komentar al-Ghazali mengenai konsekuensi ayat ini bahwa kita harus menghapuskan selain-Nya untuk memilki sifat keilahian. (8) Ini adalah konsekuensi dari tawhid al-uluhiya. Hanya kepada Allah semata-mata seorang menyembah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan yang lain.

Selanjutnya, 1 Korintus 8:6b menegaskan prinsip yang dapat dibandingkan dengan ajaran Islam tawhid al-rububiyah. Maksudnya, penegasan bahwa Allah adalah satu-satunya rabb al-'a-alamin (Tuhan/Penguasa alam semesta). Perbedaannya, dalam Kristian gelar kedua (rabb) ini ditetapkan kepada Yesus. "Wa lana rabbu wahidun wa huwa Yasu' al-Masih alladzi bihi kana kullu sya'in" (Dan bagi kita hanya ada satu rabb/Tuhan, yaitu Yesus Kristus, yang melalui-Nya segala sesuatu diciptakan). Mengapa? Ungkapan "melalui-Nya segala sesuatu telah diciptakan", menunjuk kepada Firman Allah yang kekal bersama Dzat Allah (Yohanes 1:3). Dan Firman Allah itu telah menjadi manusia.

Dalam kemanusiaan-Nya itu Yesus menjalankan tugas Ilahi sebagai Messiah, kepada siapa Allah telah menyerahkan "segala kuasa di surga dan di bumi". Dengan demikian, jelas bahwa dengan ajaran Ketu(h)anan Yesus itu umat Kristian tidak bermaksud mengadakan Tuhan selain Allah (arbabun min dunillah). Sebab sekali lagi seperti ditegaskan Filipi 2;11, Kristus adalah "ar Rabbu tamjidu lil-lah" (Tuhan/Rabb bagi kemuliaan Allah).


MAKNA GANDA GELAR TU(H)AN: MASALAH BAHASA



Masalah yang terakhir adalah soal salah paham dalam bahasa. Oleh karena bahasa Indonesia/Melayu tidak mengenal satu kata bermakna ganda, seperti istilah Adonay, Mara, Kyrios, Rabb, Lord atau Gusti/Pangiran. Karena itu, dalam penulisan-penulisan makalah di beberapa forum Islam, saya menaruh 2 tanda kurung di antara huruf (h) pada kata Tuhan sehingga saya sering disalahpahami, seolah-olah meragukan ketuhanan Yesus. Padahal sama sekali bukan itu maksud saya.

Untuk itulah saya perlu menjelaskan di sini. Seperti sudah saya singgung bahwa kata Tuhan dalam bahasa Indonesia pada umumnya lebih paralel dengan God, Ilah, Deus, Theos. Nah, seorang non-Kristian tidak mungkin bisa memahami ungkapan dalam bahasa Indonesia bahwa "Tuhan telah mati" karena latar belakang tersebut. Padahal, seorang Kristian bisa menerapkan hal itu pada bahasa-bahasa lain yang paralel: Adonay, Lord atau Gusti, yang mengandung makna Tuan ataupun Tuhan.

Ungkapan "Tuhan sudah mati" bagi pemakai bahasa Indonesia pada umumnya sama saja maknanya bila orang Kristian mengatakan "Allah sudah mati". Padahal kematian Yesus itu sama sekali tidak menyentuh keilahian-Nya sebagai Firman dan Kalam Allah.

Rasul Petrus menyaksikan bahwa Yesus "telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia" (1 Petrus 3:18). Padahal dalam diri Kristus, sekalipun telah dipersatukan kodrat ilahi dan kodrat insani sekaligus - menjadi "satu pribadi" (rumus Kalsedonia) atau "satu kodrat ganda" (rumus non-Kalsedonia) - Firman Allah dan kemanusiaan-Nya "tidak berbaur dan tidak berubah". Jadi, kematian tubuh yang dikenakan oleh Firman Allah itu sama sekali tidak menyentuh keilahian-Nya yang kekal.

Meskipun demikian, Allah yang kita sembah bukan ilah yang bersifat impalpabilitas (tidak mudah dijangkau dengan pikiran), laksana dewa-dewa Yunani yang diam, dingin dan apatis (tanpa rasa). Antara kemanusiaan dan keilahian-Nya sebagai Firman Allah juga "tidak terbagi dan tidak terpisah". Maksudnya, sekalipun Firman Allah sama sekali tidak merasakan atau dapat disentuh oleh maut, tetapi dengan kematian tubuh insani Yesus itu Allah turut "berbela rasa" dengan umat-Nya. Ibarat bendera Kerajaan yang merupakan kebangaan seorang raja. Ketika bendera itu diinjak-injak oleh pasukan musuhnya, hati raja terasa tercabik-cabik meskipun tubuhnya sama sekali tidak terluka.

Jadi, sekalipun Allah tidak dapat mati, dalam kasih-Nya Dia tetap "turut merasakan" kematian Yesus, Putra-Nya. "Quddusu anta, yaa Ghayr al-maati", demikian bunyi sebuah kidung berbahasa Arab yang lazim dinyanyikan di Gereja Ortodoks Syria dan masih dilafazkan hari ini: "Ya man shulibta 'ana irhamna". (9) Yang bermaksud : "Kuduslah Engkau, Wahai Firman Allah yang tidak Berkematian, yang disalibkan bagi kami, kasihanilah kami."


Rujukan dan Referensi-referensi

  1. Risto Santala, The Messiah in the Old Testament in the light of Rabbinical Writing (Jerusalem: Karen Ahvah Meshiht, 1992), hlm. 125.

  2. Idries Shah, Meraba Gajah dalam Gelap: Sebuah Upaya Dialog Kristian Islam, Jakarta: Pustaka Grafiti Press. 1986), hlm. 42.

  3. Geoffrey Parrinder, Jesus in The Quran (New York: Oxford University Press, 1977), hlm. 33- 34.

  4. Apabila nama yhwh muncul berdiri sendiri (dibaca: Adonay) dalam bahasa Arab diterjemahkan ar-Rabb (dengan kata sandang Al), tetapi apabila kedua kata muncul bersamaan: Yhwh Adonay diterjemahkan Ar-Rabb as-Sayid (Hab. 1:19).

  5. Idries Shah, Loc. Cit.

  6. Risto Santala, Loc. Cit.

  7. Imam al-Ghazali, Ar-Radd al-Jamil li-Ilahiyat 'Isa di-syarih al-Injil (Kaherah: Dar al-Hidayah, 1986). Teks yang dikutip ini bukan terjemahan harfiah, dalam edisi Beirut, 1992; Faalana ilahun wahidun wa huwa al-Ab" (Bagi kita hanya ada satu ilah yaitu Bapa).

  8. Al-Ghazali, Loc. Cit.

  9. Mar Jurjius Yuhanna Ibrahim (ed), Shalu li-ajlina: Khidmat al-Quddus wa Shalawat Syatta (Halab/Allepo: Dar al-Raha lil Nasyir, 1993), hlm. 42.

ARGUMENTASI ISLAM & BIDAT KRISTEN
Perkataan Thomas dalam Yoh 20:28 “Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" sering dijadikan sebagai ayat favorit untuk membuktikan keilahian Yesus. Namun jika diperhatikan lebih teliti sebenarnya klaim itu tidak beralasan. Perkataan Thomas itu hanyalah ungkapan kekagetan atau keheranan terhadap Yesus.
Banyak ahli yang berasal dari Islam termasuk dari sekte Kristen sendiri seperti Saksi Yehovah & Unitarian memiliki pandangan yang sama bahwa itu bukanlah pernyataan keilahian Yesus.

Ahmed Deedat seorang orator Islam dalam debatnya dengan Anis Shorrosh (1985) mengatakan:

“...ketika itu Tomas yang dikenal sebagai orang yang ragu itu mengetahui bahwa dirinya dungu. ... Yesus berkata kepadanya, "Kemarilah, lakukanlah apa yang engkau inginkan". Saat itu ia tahu bahwa ia dungu, Tomas berkata dengan kagum, "Ya Tuhanku dan Allah-ku!". Apakah saat itu Tomas memanggil Yesus karena Yesus pemelihara dan Tuhannya? Tidak, itu adalah ungkapan kekaguman.”
Kelompok Saksi Yehovah dalam bukunya “Haruskan Anda Percaya pada Tritunggal, ©1989 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania” mengatakan:
“ Tetapi bagaimana dengan kata-kata rasul Tomas, “Ya Tuhanku dan Allahku!” kepada Yesus dalam Yohanes 20:28? Bagi Tomas, Yesus adalah seperti “allah,” terutama dalam mukjizat yang ia lihat yang mendorongnya untuk mengeluarkan seruan itu. Beberapa sarjana mengatakan bahwa Tomas mungkin hanya mengucapkan seruan keheranan yang emosional, yang diucapkan kepada Yesus namun ditujukan kepada Allah.”
Dan terakhir dari seorang pengikut Kristen Tauhid bernama Frans Donald dalam bukunya “Menjawab Doktrin Tritunggal” mengatakan hal yang senada:
“ Saat orang terkejut melihat Tsunami yang sangat dahsyat, orang itu berkatan “Ya Tuhan dan Allahku!” bukan berarti gelombang Tsunami itu adalah Tuhan atau Allahnya, bukan? Ucapan “Ya Tuhan dan Allahku” itu adalah sebuah ekspresi keterkejutan. Thomas terkejut karena menyadari bahwa Yesus yang telah mati disalib dan dikubur itu ternyata benar-benar hidup kembali”.


Penyakit aneh yang diderita Jimmy muncul setiap jam 12 malam. Ia merasakan sakit yang luar biasa pada perutnya. Perutnya seperti ditarik dan badannya terasa sangat lemas. ia juga sampai muntah-muntah karena penyakit itu. Hal itu menyiksa Jimmy. Jimmy tak pernah tidur lelap. Malam adalah waktu penyiksaan untuknya.

Ternyata bukan hanya sakit perut yang dideritanya. Ia juga mengalami hal aneh terjadi. Ia merasa dikamarnya penuh dengan orang yang tidak jelas bentuknya dan mengolok-olok dirinya. Mereka mengutuki Jimmy dan mengatakan bahwa ia tidak akan sembuh dan tidak akan mendapatkan kebahagiaan. Saat itu ia merasa ingin pecah kepalanya dan badannya sangat panas. Ia pun pergi ke kamar mandi dan menyiram seluruh badannya dengan air supaya badannya tidak panas.

Pada saat itu Jimmy tertidur di kamar mandi. Untungnya ayahnya menemukan Jimmy dan membawa ke kamarnya. Orangtuanya sangat merasa kasihan karena penyakit anaknya yang tidak jelas itu. Penyakit ini bermula saat ia berusia 7 tahun. Pada jam 12 malam Jimmy merasakan sakit yang luar biasa.

Dokter pun tidak tahu penyakit yang di derita oleh jimmy. Obat-obatan tidak mampu meredakan penyakit Jimmy. Sakitnya melebihi semua itu. Segala cara sudah diberikan oleh dokter namun penyakitnya tidak pernah pergi dari tubuh Jimmy.

Pada usianya yang ke 13 tahun, keadaaanya semakin parah. Ia sering sekali masuk rumah sakit. Kurang lebih 20 kali masuk rumah sakit. Orangtua Jimmy mengambil jalan pintas. Mereka pergi ke dukun dan orang pintar untuk mengobati Jimmy. Jimmy juga disarankan untuk mengganti namanya. Namun semua itu tidak juga menyembuhkan penyakitnya.

Berikut ini daftar buku-buku Apologetika yang banyak digunakan sebagai referensi dalam artikel-artikel di Apologia Kristen. Umumnya buku-buku tersebut berbahasa Inggris dan yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia masih kurang terutama buku-buku yang membahas Yesus Sejarah & Islamologi. Penulis lokal yang menulis buku tentang Apologetika masih kurang dan hanya segelintir yang cukup produktif seperti Ir. Herlianto, MTh.

PENGANTAR APOLOGETIKA
  1. McDowell, Josh, APOLOGETIKA Vol 1, 2 & 3, Gandum Mas, Malang, 2002, terjemahan dari Evidence That Demands a Verdicts, Here’s Life Publishers, 1972
  2. Geisler, Norman, Baker Encyclopaedia of Christian Apologetics, Grand Rapids, 1999
  3. Frame John, Apologetika Bagi Kemuliaan Allah, Momentum
KEILAHIAN & KEBANGKITAN YESUS
  1. Strobel Lee, Pembuktian Atas Kebenaran Kristus, Gospel Press, Batam, terjemahan dari The Case for Christ, 2002
  2. Murray J. Harris, Jesus as God, Baker Book House, Grand Rapids, 1992
  3. Jadeed Iskander, Apakah Allah Telah Datang Sebagai Manusia?, Jalan Ar Rahmat, Jakarta, terjemahan dari Did God Appear in the Flash?, The Good Way, Switzerland
  4. Butrus Zachariah, Allah itu Esa di Dalam Tritunggal yang Kudus, Jalan Ar Rahmat, The Good Way, Switzerland
  5. Pate Marvin & Sheryl, Disalibkan oleh Media, ANDI, 2007, terjemahan dari Crucified in the Media, Baker Book House, Grand Rapids
  6. Josh McDowell Vs Ahmed Deedat, The Debate : Was Christ crucified?, Durban, South Africa, 1981
  7. Gilchrist John, Benarkah Nabi Isa di Salib?, Jalan Ar Rahmat, Jakarta, terjemahan dari The Crucifixion of Christ: A Fact, not Fiction, Jesus to the Muslims, Benoni South Africa, 1986
  8. Gilchrist John, What Indeed Was the Sign of Jonah?, Jesus to the Muslims, Benoni South Africa, 1986
  9. John Baggett, (STEJ) Seeing Through the Eyes of Jesus, Erdmans, GrandRapid
YESUS SEJARAH
  1. Evans Craig, Merekayasa Yesus, ANDI, Yogyakarta, 2008, terjemahan dari Fabricating Jesus
  2. France R.T. Evidence for Jesus, Downers Grove, InterVarsity Press, 1986
  3. Habermas Gary, The Historical Jesus, Joplin, College Press, 1996
  4. Boy, Geogory A, Cynic Sage or Son of God?, Wheaton, BridgePoint, 1995
  5. Johnson, Luke Timothy, The Real Jesus, Harper, San Fransisco, 1996
  6. Wilkins, Michael and J.P. Moreland, Jesus under Fire, Grand Rapids, Zondervan, 1995
  7. Witherington, Ben, The Christology of Jesus, Minneapolis, Fortress, 1990
  8. Witherington, Ben, (JQ) The Jesus Quest. Downers Grove: IVP, 1995.
PROBLEMATIKA ALKITAB
  1. Jadeed, Iskandar, Kesempurnaan Taurat & Injil, Jalan Al Rahmat, terjemahan dari The Infallibility Of The Torah And The Gospel, The Good Way - P.O. Box 66 - Ch-8486 Rikon / Switzerland
  2. Archer, Gleason, Hal-hal yang Sulit dalam Alkitab, Gandun Mas, Malang, 2004, terjemahan dari Encyclopedia of Bible Difficulties, Zondervan, Grand Rapids, 1982
  3. Jay Smith, Alex Chowdhry, dkk, 101 Clear Contradictions : Cleared-Up, The Hyde Park Christian Fellowship, London, 1995
  4. Kaiser, Walter C., et. al., Hard Sayings of the Bible, (Downer’s Grove, IL: InterVarsity Press) 1997.
HISTORITAS ALKITAB
  1. F.F. Bruce, Dokumen-dokumen Perjanjian Baru, BPK Gunung Mulia, terjemahan dari The New Testament Documents, Eerdmans, Grand Rapids, 1960
  2. Blomberg, Craig, The Historical Reliability of the Gospel, Downer Grove, InterVarsity Press, 1997
  3. Barnet Paul, Is the New Testament History?, Ann Arbor, Vine, 1986
  4. Kugel and Greer, (EBI) Early Biblical Interpretation, Westminster
  5. E.P. Sanders, (JPB) Judaism: Practice and Belief 63BCE-66CE, SCM: 1992
  6. Cohen, [FMM] From the Maccabees to the Mishnah, Westminster: 1987.
  7. John Wenham, [RMML] Redating Matthew, Mark, and Luke, IVP: 1992.
  8. Pritchard, John Paul. A Literary Approach to the New Testament. Norman: U. of Oklahoma Press, 1972.
  9. Werner G. Marx, Money Matters in Matthew, Bibliotheca Sacra 136:542, 1979
  10. The Early Church Fathers, CCEL, Wheaton College, www.ccel.org
  11. McRay, John, Archeology and the New Testament, Grand Rapids, Baker, 1991
BIDAT & ALIRAN
  1. Noorsena, Bambang, The History of Allah, ANDI, Yogyakarta, 2005
  2. Luminta, Stevri Indra, MTh, Teologi Abu-abu: Pluralisme Iman, YPPII, Malang, 2002
  3. Herlianto, Ir, MTh, Saksi-saksi Yehuwah, Kalam Hidup, 2004
  4. Herilanto, Ir, MTh, Siapakah yang Bernama Allah itu?, BPK, Jakarta, 2001
  5. Herlianto, Ir, MTh, Yesus Sejarah, Siapakah Aku ini?, Yabina, Bandung, 1997
  6. Herlianto, Ir, MTh, Akhir Zaman, Kapan akan Terjadi?, Kalam Hidup, Bandung, 1992
  7. Verkuyl, J, Gereja dan Bidat-Bidat, BPK, Jakarta, 1966
  8. Quick, Kevin R, Menyibak Tirai Saksi Yehuwah, Pengalaman Mantan Penganut Saksi Yehuwa, LLB, Bandung, 1994
  9. Bagaimana Menghadapi Saksi Yehuwah, LLB, Bandung, 1976
  10. Schnell, William J, Thirty Years a Watch Tower Slave, Baker Book House, Grand Rapids, 1967
  11. Aritonang, Jan S, Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja, BPK, Jakarta, 1999
KAMUS & TAFSIRAN ALKITAB
  1. Tafsiran Alkitab Masa Kini Seri 1, 2 & 3, YKBK, Jakarta, 1982, Terjemahan dari The New Bible Commentary, InterVarsity Press, London, 1976
  2. Keener, Craig S., IVP Bible Background Commentary: New Testament , (Downer’s Grove, IL: InterVarsity Press) 1997.
  3. Walton, John H.; Matthews, Victor H.; Chavalas, Mark W., The IVP Bible Background Commentary: Old Testament, (Downers Grove, IL: InterVarsity Press) c2000.
  4. Ferguson, Sinclair B. and David F. Wright, New Dictionary of Theology, (Downers Grove, IL: InterVarsity Press) 2000, c1988.
  5. Green, Joel G.; McKnight, Scot; Marshall, I. Howard; editors, Dictionary of Jesus and the Gospels, (Downer’s Grove, IL: InterVarsity Press) 1998, c1992.
  6. Bimson, J. J., J. P. Kane, J. H. Paterson, D. J. Wiseman, and D. R. W. Wood, New Bible Atlas, (Leicester, England: Inter-Varsity Press) 2000, c1985.
  7. Various, Dictionary of New Testament Background, (Downers Grove, IL: Inter-Varsity Press) 2000.
  8. Hawthorne, Gerald F.; Martin, Ralph P.; and Reid, Daniel G.; eds., Dictionary of Paul and His Letters, (Downer’s Grove, IL: InterVarsity Press) 1998, c1993.
  9. Martin, Ralph P.; Davids, Peter H., Dictionary of the Later New Testament & Its Developments, (Downers Grove, Ill: InterVarsity Press) 2000, c1998.
  10. Feinburg, C.L., The New Bible Dictionary (2nd ed.), Leicester, Inter-Varsity Press, 1993
  11. Carson, D.A.; et al., The New Bible Commentary, (Downers Grove, Illinois: Inter-Varsity Press) 1994.
  12. Alexander, T. Desmond and Brian S. Rosner, editors, New Dictionary of Biblical Theology, (Downers Grove, Ill: InterVarsity Press) 2000.
PERBANDINGAN KRISTEN & ISLAM
  1. Ambrie, Hamran & Bakry Hasbullah, KH, Adu Argumentasi, PBK Sinar Kasih, Jakarta,
  2. Jadeed Iskander, Injil Barnabas Suatu Kesaksian Palsu, Jalan Ar Rahmat, Jakarta, terjemahan dari The Gospel of Barnabas a False Testimony, The Good Way, Switzerland
  3. Gerhard Nehls & Walter Eric, The Islamic-Christian Controversy, Life Challenge Africa, Nairobi, Kenya, 1996
  4. Gilchrist John, Facing the Muslim Challenge : A Handbook of Christian-Muslim Apologetics, Life Challenge, Cape Town, South Africa, 2002
  5. Shorrosh, Anis A., Islam Revealed, A Christian Arab's View of Islam, Nashville, Thomas Nelson Publishers, 1988 (sudah diterjemahkan)
  6. Smith Jay, The Bible and the Qur'an: An Historical Comparison, The Hyde Park Christian Fellowship, London, 1998
  7. Campbell, W.F, The Quran and the Bible in the light of History and Science, Middle East Resources
  8. Gilchrist John, Origins and Sources of the Gospel of Barnabas, Jesus to Muslim, Benoni South Africa, 1986
  9. Gilchrist John, An Analytical Study of the Cross and the Hijrah, Jesus to the Muslims
  10. Muir, William, The Apology of al-Kindi, written at the Court of al-Mamun (830 A.D.) in Defence of Christianity against Islam, London, Smith, elder & Co., 1882
ISLAMOLOGI
  1. Smith, Jay, Is Muhammad the True Prophet ?, The Hyde Park Christian Fellowship, London, 1995
  2. Gilchrist John, Muhammad & The Relegion of Islam, Jesus to Muslim, Benoni South Africa, 1986
  3. Gilchrist John, Is Muhammad Foretold in the Bible?, Jesus to Muslim, Benoni South Africa, 1986
  4. Tisdall, St. Clair, The Original Sources of the Quran, Society For Promoting Christian Knowledge, London, 1905
  5. Tisdalll, St. Clair, Response to Muslim Objections of The Original Sources of the Quran, Society For Promoting Christian Knowledge, London, 1905
  6. Smith, Jay, Is the Quran the Word of God ?, The Hyde Park Christian Fellowship, London, 1996
  7. Mark, Brother, A ‘Perfect’ Quran, 1999

Keceriaan telah hilang dalam hidup Jimmy. Ia selalu memukul perutnya dan menyalahkan diri sendiri. Ibunya selalu menyemangati dirinya bahwa ia pasti sembuh. Ia sudah berdoa namun penyakitnya tak kunjung sembuh Pada usia 17 tahun, Jimmy sudah tidak kuat lagi. Ia berusaha untuk bunuh diri, tetapi ibunya memergokinya dan menghalanginya.

Usaha mereka tidak cukup sampai disana. Atas saran dari saudaranya, akhirnya Jimmy dibawa ke sebuah rumah pemulihan. Disana Jimmy dibimbing oleh seorang mentor untuk dapat memiliki harapan lagi untuk sembuh yang selama ini tenggelam dalam deraan penderitaanya.

Jimmy pun berdoa dan berpuasa untuk penyakitnya ini. Ia berkata pada Tuhan, bila memang Tuhan ada maka Tuhan pasti akan menyembuhkannya. Setelah itu ia mengalami hal yang luar biasa. Ia didoakan dan ia memberontak dan muntah-muntah pada saat itu. Setelah itu ia merasakan damai yang luar biasa. Ia merasa dengan iman bahwa ia sudah sembuh.

Akhirnya ia menguji bahwa ia sudah sembuh. Akhirnya jam 12 malam ia lewati dengan kesembuhan dan sukacita. Tidak ada lagi rasa sakit seperti 17 tahun yang penuh penderitaan itu. Orang dunia, bahkan medis tidak bisa menyembuhkan penyaktinya. Hanya Tuhan Yesus yang mampu menyembuhkannya. (Kisah ini ditayangkan 9 Februari 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel).

Sumber Kesaksian :
Jimmy Hendy

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!


Melihat Masa Depan Bacaan hari ini: 1 Tesalonika 4:13-5:11
Ayat mas hari ini: 1 Tesalonika 5:8
Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 34-35; Matius 22:23-46

Dalam film seri Flash Forward dikisahkan bahwa suatu hari semua orang di dunia pingsan pada saat yang bersamaan, lalu melihat masa depan. Respons setiap orang terhadap peristiwa itu berbeda-beda, sangat tergantung pada apa yang mereka lihat dalam penglihatan tersebut. Namun yang pasti, sejak hari itu hidup semua orang berubah. Orientasi hidup mereka bukan lagi semata-mata pada apa yang sedang terjadi saat ini, melainkan pada apa yang akan terjadi di masa yang mendatang.

Kita pun sebetulnya adalah orang-orang yang sudah tahu mengenai masa depan. Kita sudah tahu bahwa dunia yang sekarang ini akan berakhir ketika Yesus datang kembali. Dan bahwa kita akhirnya akan bertemu langsung dengan Tuhan Yesus dan hidup bersama-Nya dalam kemuliaan kekal. Karena itu, hidup kita pun seharusnya diubahkan oleh pengetahuan ini. Tantangannya, kita tidak tahu kapan hal-hal tersebut akan terjadi. Sehingga, ada kalanya kita lupa akan masa depan yang sedang kita nantikan. Atau, bahkan kita menjadi ragu bahwa masa depan tersebut akan benar-benar terjadi.

Paulus meyakinkan kita, bahwa itu semua sungguh-sungguh akan terjadi. Maka, ia menasihati kita untuk terus berjaga-jaga, bersiap menyambut Dia dengan menjalani hidup yang sepadan dengan pengharapan tersebut (ayat 6,8). Yakni hidup yang penuh pengharapan karena kita tahu masa depan kita sangat indah bersama Allah. Juga hidup yang menyenangkan Tuhan, yang tidak egois, karena kita tahu bahwa hidup yang sekarang ini, suatu saat akan berakhir.

KEYAKINAN KITA AKAN MASA DEPAN DALAM TUHAN YESUS MEMBENTUK CARA KITA MENJALANI HIDUP PADA SAAT INI
Semangat Persahabatan PDF Print E-mail
Semangat Persahabatan Bacaan hari ini: 2 Samuel 17:27-29
Ayat mas hari ini: Amsal 17:17
Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 8-10; Matius 25:31-46

Maggie Hamilton, seorang murid Sekolah Dasar di Michigan, Amerika Serikat, menulis surat ini: “Hai, semoga keluarga dan teman-temanmu baik-baik saja. Di gereja, saya berdoa untukmu dan negaramu. Di sekolah, kami mengumpulkan dana untuk negaramu. Maka, kami membuat gelang tsunami. Saya membuat satu untukmu. Semoga kamu menyukainya. Saya akan terus berdoa untukmu dan negaramu di gereja.”

Dan, Nada Lutfiyyah, anak sebatang kara yang kehilangan orangtua, kakak, dan adiknya dalam peristiwa tsunami di Aceh, membalas surat itu, “Sahabatku, namaku Nada Lutfiyyah. Saya sangat senang dan terharu menerima suratmu. Saya kehilangan seluruh keluarga saya dan sekarang tinggal bersama sepupu saya. Saya senang atas perhatianmu. Semoga saya segera menerima gelang pemberianmu karena saya ingin mengenakannya di tangan ini untuk mengingatkan diri sendiri, bahwa saya sekarang memiliki seorang sahabat.” Dua sahabat itu bertemu di Istana Negara pada perayaan HUT kemerdekaan Indonesia ke-63, atas undangan Presiden SBY.

Maggie dan Nada mengajarkan satu hal, bahwa persahabatan melewati batas-batas jarak, suku, status, warna kulit, dan agama. Kuncinya adalah ketulusan untuk saling memberi serta keterbukaan untuk saling menerima. Hal serupa kita baca dalam 2 Samuel 17:27-29. Daud tengah terlunta-lunta karena melarikan diri dari Absalom, anaknya yang memberontak. Saat pasukannya kelelahan, beberapa orang dari bangsa lain; Sobi bin Nahas, Makhir bin Amiel, dan Barzilai, mengulurkan tangan memberi bantuan. Alangkah baiknya jika kita pun memiliki semangat persahabatan seperti itu.

KETULUSAN DAN KETERBUKAAN ADALAH KUNCI PERSAHABATAN




Pengikut TUHAN YESUS
Bukan Sekadar Kata Bacaan hari ini: Mazmur 45
Ayat mas hari ini: Mazmur 45:2
Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 31-33; Matius 22:1-22

Dalam pengantar buku Menjadi Penulis, Andar Ismail menegaskan pentingnya isi tulisan. Ia mengatakan, “Menulis bukanlah sekadar merangkaikan kata, melainkan menuliskan hikmat yang mencerahkan dan menumbuhkan pembaca. Sepandai-pandainya kita menuangkan, yang lebih menentukan adalah apa yang dituangkan. Apa gunanya menuang sebuah botol jika isinya adalah air keruh? Atau, apa yang mau dituang dari sebuah botol apabila botol itu masih kosong?”

Pengakuan pemazmur menunjukkan proses serupa. Mazmur-mazmurnya tertuang dari perkara-perkara yang memenuhi hatinya. Ungkapan “kata-kata indah”, menurut konkordansi Alkitab, mengacu pada perkara-perkara yang baik, mulia, luhur, dan benar. Ketika hal itu meluap-luap memenuhi hatinya, ia pun tergerak untuk menggubah sajak. Ia menulis tentang sosok yang sungguh-sungguh luhur dan mulia: nubuatan tentang Raja yang akan datang, Tuhan Yesus Kristus, dan jemaat-Nya yang berkemenangan.

Kehidupan kita, seperti halnya tulisan yang jujur, menyatakan apa yang ada di dalam hati kita. Kita akan menjalani kehidupan yang baik jika perbendaharaan hati kita meluap-luap dengan perkara-perkara yang baik. Paulus menasihatkan agar kita memenuhi hati dan pikiran kita dengan “semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji” (Filipi 4:8). Hal itu akan menggerakkan kita untuk menuliskan sajak kehidupan yang indah, kehidupan yang mengungkapkan kasih dan ketaatan kita kepada Raja segala raja.

KEINDAHAN HATI AKAN MEMANCAR DALAM KEINDAHAN HIDUP

pecinta Tuhan Yesus
Kesaksian Rahib Budha bertemu Yesus PDF Print E-mail
Kesaksian yang luar biasa dari seorang Rahib Budha di Myanmar
yang bertemu dengan Yesus.
Kesaksian ini untuk 'Kalangan Sendiri'
--------------------------------------------------

Tahun - tahun awalku

Pada umur 13 tahun saya keluar sekolah dan mulai bekerja di perahu nelayan. Kami menangkap ikan juga udang di beberapa sungai besar dan kecil di daerah Irrawaddy. Pada umur 16 saya jadi pemimpin perahu.
Saat itu saya tinggal di utara pulau Mainmahlagyon (Mainmahlagyon artinya pulau wanita cantik), di bagian utara Bogale dimana saya dilahirkan. Tempat ini kira kira 100 mil barat daya Yangoon (Rangoon) ibu kota negara kami.
Suatu hari waktu saya berumur 17 tahun, kami menangkap banyak sekali ikan dalam jala kami. Saking banyaknya ikan yang kami tangkap, seekor buaya besar tertarik perhatiannya. Buaya itu mengikuti perahu kami dan mencoba menyerang kami. Kami jadi ketakutan sehingga dengan panik kami mendayung perahu kami menuju tepian sungai secepatnya. Buaya itu mengikuti kami dan menyerang perahu kami dengan ekornya.Walaupun tidak ada yang mati dalam kejadian ini, serangan itu mempengaruhi kehidupan saya. Saya tidak mau lagi menangkap ikan. Perahu kecil kami tenggelam kena serangan buaya itu. Malam itu kami pulang ke kampung naik perahu tumpangan. Tak lama sesudah itu, bos ayah saya memindahkan ayah saya ke kota Yangoon (sebelum disebut Rangoon).Pada umur 18 saya dikirim kesebuah biara menjadi Rahib muda. Kebanyakan orang tua di Myanmar berusaha mengirimkan anak laki-laki mereka ke biara Budha, setidaknya satu kali, karena merupakan suatu kehormatan mempunyai anak laki-laki melayani dengan cara ini. Kami telah mengikuti adat ini ratusan tahun.

Seorang murid yang bersemangat

Pada saat saya mencapai umur 19 tahun 3 bulan (tahun 1977) saya jadi Rahib. Rahib atasan saya di biara itu memberi saya sebuah nama Budha baru yang sudah menjadi adat/kebiasaan di negara saya. Saya dipanggil U Nata Pannita Ashinthuriya. Pada waktu kami menjadi Rahib kami tidak lagi menggunakan nama yang diberikan orang tua pada waktu lahir. Biara tempat saya tinggal disebut Mandlay Kyaikasan Kyaing . Nama Rahib kepala ialah U Zadila Kyar Ni Kan Sayadaw (U Zadila adalah gelar). Dia Rahib yang sangat terkenal di seluruh Myanmar pada waktu itu. Setiap orang tahu siapa dia.
Dia sangat dihargai oleh orang-orang dan disegani sebagai guru besar. Saya katakan dulu karena pada tahun 1983 dia tiba-tiba mati dalam kecelakaan mobil yang fatal. Kematiannya mengejutkan semua orang. Saat itu saya sudah 6 tahun jadi Rahib. Saya berusaha jadi Rahib terbaik dan mengikuti semua ajaran Budha. Pada suatu tingkat tertentu saya pindah ke sebuah kuburan yang kemudian saya tinggali dan bermeditasi secara kontinyu. Beberapa Rahib yang sungguh-sungguh mengikuti kebenaran Budha melakukan hal yang saya lakukan ini. Beberapa bahkan pindah ke hutan dimana mereka hidup menyangkal diri dan miskin. Saya cari penyangkalan diri, fikiran dan keinginan, untuk menghindari penyakit dan penderitaan dan membebaskan diri dari kehidupan duniawi.

Di kuburan saya tidak takut setan, saya berusaha untuk mencapai kadamaian batin dan sadar diri sampai sampai bila ada nyamuk hinggap ditangan saya membiarkannya menggigit tangan saya dari pada mengusirnya.
Bertahun-tahun saya berusaha untuk jadi Rahib terbaik dan tidak menyakiti mahluk hidup. Saya belajar pelajaran Budha suci ini seperti semua nenek moyang kami lakukan sebelum saya. Kehidupan saya sebagai Rahib berjalan terus sampai suatu waktu saya menderita sakit keras. Saya ada di Mandalay waktu itu dan harus dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Dokter melakukan beberapa pengecekan pada saya dan memberitahu saya bahwa saya terjangkit penyakit kuning dan malaria bersamaan. Sesudah sebulan di rumah sakit saya malah makin gawat. Dokter memberi tahu saya bahwa tak ada harapan sembuh untuk saya dan mengeluarkan saya dari rumah sakit untuk mempersiapkan kematian.
Inilah penjelasan singkat masa lalu saya. Sekarang saya ingin menceritakan beberapa hal luar biasa yang terjadi pada diri saya sesudahnya.

Penglihatan Yang Mengubah Hidup Saya Selamanya

Sesudah saya dikeluarkan dari rumah sakit saya kembali ke tempat di mana para Rahib yang lain mengurus saya.
Saya makin hari makin lemah dan makin susut karena badan busuk dan bau kematian, dan akhrinya jantung saya berhenti berdenyut. Tubuh saya dipersiapkan untuk kremasi dan melalui tata cara pemurnian agama Budha.
Walaupun tubuh saya mati tapi saya ingat dan sadar dalam fikiran dan roh saya. Saya ada dalam badai besar. Angin kencang meniup seluruh daratan sampai tidak ada pohon atau apapun yang berdiri, semua rata, saya berjalan sangat cepat di jalan rata itu untuk beberapa lama. Tak ada orang lain, hanya saya sendiri, kemudian saya menyeberang sebuah sungai. Di seberang sungai itu saya melihat danau api yang sangat sangat besar. Dalam agama Budha kami tidak ada gambaran tempat seperti ini. Pada mulanya saya bingung dan tak tahu bahwa itu adalah neraka sampai saya lihat Yama, raja neraka (Yama adalah nama untuk raja neraka dalam kebudayaan Asia) mukanya seperti singa, badannya seperti singa , tetapi kakinya seperti seekor naga (roh naga). Dia mempunyai beberapa tanduk di kepalanya. Wajahnya sangat mengerikan dan saya sangat ketakutan. Dengan gemetar, saya tanya namanya.
Dia jawab " Saya adalah raja neraka, si Perusak!"

Danau Api Yang Sangat Mengerikan








PDF Print E-mail

Saya amati dan melihat orang lain didanau api itu. Dia orang yang sangat tinggi dan memakai baju baja militer. Dia juga menyandang pedang dan perisai. Orang ini terluka di dahinya. Orang ini lebih tinggi dari siapapun yang pernah saya lihat. Dia enam kali panjang jarak siku sampai ujung jarinya waktu dia luruskan kedua lengannya , ditambah satu jengkal waktu dia rentangkan tangannya. Raja neraka itu berkata orang ini namanya Goliath. Dia di neraka karena dia menghina Allah yang kekal dan hambanya Daud. Saya bingung karena saya tidak tahu siapa itu Goliath dan Daud.
Raja neraka berkata, "Goliath tercatat di Alkitab orang Kristen.. Kamu tidak tahu dia sekarang, tapi kalau kamu jadi Kristen, kamu akan tahu siapa dia. "

Saya dibawa ke sebuah tempat di mana saya lihat orang kaya dan miskin menyiapkan makan malam mereka.

Saya tanya " Siapa yang memasak makanan untuk orang-orang itu?"

Raja itu menjawab "Yang miskin harus menyiapkan makanan mereka, tapi yang kaya menyuruh yang lain untuk memasak untuk mereka."
Ketika makanan sudah tersedia untuk yang kaya, mereka duduk untuk makan. Segera setelah mereka mulai makan asap tebal keluar. Yang kaya makan secepat sebisa mereka agar mereka tidak pingsan. Mereka berusaha keras untuk dapat bernafas karena asap itu. Mereka harus makan cepat-cepat karena mereka takut kehilangan uang mereka. Uang mereka adalah tuhan mereka.Seorang raja yang lain kemudian datang pada saya. Saya juga melihat satu mahluk yang kerjanya menjaga api di bawah danau api agar tetap panas.Mahluk ini bertanya pada saya "Apa kamu juga akan masuk ke danau api ini? " Saya jawab, " Tidak! saya di sini untuk hanya mengamati!"Bentuk mahluk yang menjaga api itu sangat menakutkan. Dia punya 10 tanduk dikepalanya dan sebatang tombak di tangannya yang pada ujungnya ada 7 pisau tajam.
Mahluk ini berkata "Kamu betul, kamu datang ke sini hanya untuk mengamati. Saya tak temukan namamu disini".

Katanya "Kamu harus kembali dari mana kamu datang tadi"
Dia menunjukan arah pada saya tempat terpencil rata yang saya lewati sebelumnya waktu datang ke danau api ini.

Keputusan Untuk Memilih Jalan


Saya jalan cukup lama, sampai saya berdarah. Saya sangat kepanasan dan kesakitan. Akhirnya setelah berjalan sekitar 3 jam saya sampai di sebuah jalan yang lebar. Saya berjalan sepanjang jalan ini beberapa lama sampai menemukan persimpangan. Satu jalan arah kiri, lebar. Jalan yang lebih kecil menuju ke sebelah kanan. Ada tanda disimpang itu yang berbunyi jalan kiri untuk mereka yang tidak percaya pada Tuhan Yesus Kristus, jalan yang lebih kecil menuju ke kanan untuk yang percaya Yesus.Saya tertarik melihat ke mana tujuan jalan yang lebih besar itu, jadi saya mulai melaluinya. Ada 2 orang berjalan kira-kira 300 yard di depan saya. Saya coba mengejar mereka agar dapat jalan bersama, tetapi sekerasnya saya coba tak dapat mengejar mereka, jadi saya putar balik dan kembali ke simpang jalan tadi.Saya terus perhatikan kedua orang yang berjalan tadi. Waktu mereka mencapai ujung jalan tiba-tiba mereka ditikam. Kedua orang itu berteriak sangat kesakitan.
Saya juga menjerit keras waktu melihat apa yang terjadi pada mereka Saya sadar akhir dari jalan yang lebih lebar sangat berbahaya untuk mereka yang menjalaninya.

Melihat Surga


Saya mulai melangkah ke jalan Orang Percaya. Sesudah berjalan sekitar 1 jam, permukaan jalan berubah jadi emas murni. Sungguh murni sampai-sampai waktu saya lihat kebawah saya dapat melihat bayangan saya dengan sempurna.Kemudian saya lihat seseorang berdiri di depan saya. Dia memakai jubah putih. Saya juga mendengar nyanyian merdu.Oh, alangkah indah dan murninya!Sangat jauh lebih baik dan berarti dibandingkan penyembahan yang kita dengar di gereja manapun di dunia. Orang berjubah tersebut meminta saya berjalan bersamanya.
Saya bertanya padanya, "Siapakah namamu?" tetapi dia tidak menjawabnya.
Baru sesudah saya tanya dia 6 kali orang itu menjawab, "Saya yang memegang kunci ke surga. Surga tempat yang sangat sangat indah. Kamu tak dapat pergi ke sana sekarang tetapi kalau kamu mengikuti Yesus Kristus kamu dapat pergi ke sana sesudah hidupmu selesai di bumi".

Orang itu bernama Petrus. Petrus kemudian meminta saya untuk duduk dan menunjukkan pada saya sebuah tempat di sebelah utara. Petrus berkata, "Lihat ke utara dan lihatlah Allah menciptakan manusia".

Saya melihat Allah kekal di kejauhan. Allah berkata pada seorang malaikat, "Mari kita ciptakan manusia."
Malaikat itu memohon pada Allah dan berkata, " Jangan menciptakan manusia. Dia akan berbuat dosa dan mendukakan Engkau." (dalam bahasa asli Burma berarti: "Dia akan mempermalukan Engkau")

Tetapi Allah tetap menciptakan manusia. Allah meniupkan nafasNya dan manusia itu hidup. Dia memberi nama orang itu "Adam". (catatan: agama Budha tidak percaya penciptaan dunia atau manusia sehingga pengalaman ini sangat besar pengaruhnya pada rahib itu).

Dikembalikan Dengan Nama Baru


Kemudian Petrus berkata, "Sekarang bangunlah dan kembalilah melalui jalan di mana engkau datang. Katakan pada orang-orang yang menyembah Budha dan menyembah berhala. Beri tahu mereka bahwa mereka akan pergi ke neraka bila mereka tidak berubah. Mereka yang membangun kuil/kelenteng dan berhala juga akan ke neraka. Mereka yang yang memberikan persembahan pada para rahib untuk mendapatkan jasa untuk mereka sendiri juga akan ke neraka. Mereka yang menyembah rahib dan memanggil mereka "Pra" (gelar kehormatan bagi rahib) akan ke neraka. Mereka yang menyanyi dan memberikan hidupnya untuk berhala akan ke neraka. Mereka yang tidak percaya Yesus Kristus akan ke neraka."

Petrus memberi tahu saya untuk kembali ke bumi dan bersaksi tentang semua apa yang telah saya lihat. Dia juga berkata, " Kamu harus bicara dengan nama yang baru. Sejak saat ini kamu harus dipanggil Athet Pyan Shinthaw Paulu (Paulus yang kembali hidup)."
Saya tidak mau kembali. Saya ingin tinggal di surga. Seorang kemudian malaikat membuka sebuah buku. Pertama-tama mereka mencari nama masa kecilku (Thitpin) dalam buku, tapi mereka tak menemukannya. Kemudian mereka mencari nama yang diberikan pada saya waktu masuk agama Budha (U Nata Pannita Ashinthuriya) , tapi juga tidak tertulis disitu.
Kemudian Petrus berkata, "Namamu tidak tertulis di sini, kamu harus kembali dan bersaksi tentang Yesus pada orang-orang yang beragama Budha. "
Saya berjalan kembali melalui jalan emas. Saya dengar lagi nyanyian yang merdu, yang tak pernah saya dengar sebelumnya. Petrus berjalan dengan saya sampai saatnya saya kembali ke bumi. Dia menunjukkan pada saya tangga untuk kembali ke bumi antara surga dan langit. Tangga itu tidak sampai ke bumi, tetapi berhenti di udara.Pada saat di tangga saya lihat banyak sekali malaikat, ada yang naik ke surga dan ada yang turun ke tangga. Mereka sangat sibuk. Saya tanya Petrus, " Siapakah mereka?".
Petrus menjawab, "Mereka pesuruh Tuhan. Mereka melaporkan ke surga nama-nama mereka yang percaya Yesus Kristus dan nama-nama mereka yang tidak percaya. "
Petrus kemudian memberi tahu saya, sudah waktunya untuk kembali.

Hantu!

Tiba-tiba saya mendengar sebuah tangisan. Saya dengar ibu saya sedang menangis, " Anakku, mengapa engkau meninggalkan kami sekarang?"
Saya juga mendengar orang-orang lain menangis. Saya kemudian sadar saya sedang terbujur dalam sebuah peti. Saya mulai bergerak.
Ibu dan ayahku berteriak, "Dia hidup, dia hidup!"
Orang lain yang agak jauh tidak percaya. Kemudian saya taruh tangan saya di kedua sisi peti itu dan duduk tegak. Banyak orang ketakutan. Mereka menjerit, "Hantu!" dan berlari secepat kaki mereka membawanya.
Mereka yang tertinggal, diam dan bergemetaran.
Saya merasakan saya sedang duduk dalam cairan yang tak sedap baunya, cairan tubuh, cukup banyak untuk dapat mengisi 3,5 gelas. Itu adalah cairan yang keluar dari perut dan bagian dalam tubuhku ketika tubuhku terbujur di dalam peti mati. Inilah sebabnya orang tahu bahwa saya sudah betul-betul mati. Di dalam peti mati ini ada semacam lembaran plastik yang ditempelkan pada kayu peti. Lembaran plastik ini untuk menampung cairan yang keluar dari mayat, karena tubuh orang meninggal banyak mengeluarkan cairan seperti yang saya alami.Saya diberi tahu kemudian bahwa hanya beberapa saat lagi saya dikremasi dalam api. Di Myanmar orang mati dimasukan kedalam peti mati, tutupnya kemudian dipaku, dan kemudian dibakar. Ketika saya kembali hidup, ibu dan ayahku sedang melihat tubuhku untuk terakhir kalinya. Sesaat lagi tutup peti akan segera dipaku dan saya akan dikremasikan. Saya segera mulai menjelaskan hal-hal yang saya lihat dan dengar. Orang-orang merasa heran.Saya ceritakan orang-orang yang saya lihat di dalam danau api itu, dan memberi tahu hanya orang Kristen yang tahu kebenaran, bahwa nenek moyang kita dan kita sudah tertipu ribuan tahun! Saya beri tahu mereka segala sesuatu yang kita percayai adalah kebohongan.Orang-orang merasa heran sebab mereka tahu rahib macam apa saya dan bagaimana bersemangatnya saya dalam pengajaran Budha. Di Myanmar ketika seseorang meninggal, namanya dan umurnya ditulis disamping peti mati. Ketika seorang rahib meninggal, namanya, umurnya dan masa pelayanannya sebagai rahib dituliskan di samping peti mati. Saya sudah ditulis mati tetapi seperti yang anda lihat, sekarang saya hidup!

Penutup

Sejak "Paul yang kembali hidup" mengalami kisah di atas dia tetap menjadi saksi yang setia kepada Yesus Kristus. Para Gembala di Burma mengabarkan bahwa dia sudah membawa ratusan rahib lain untuk beriman kepada Yesus.Kesaksiannya jelas sekali tak berkompromi. Oleh sebab itu, pesan dia telah menyakitkan banyak orang yang tidak dapat menerima hanya ada satu jalan ke surga, Yesus Kristus.Walaupun menghadapi penolakan yang sangat besar, pengalamannya sungguh nyata sehingga ia tak pernah ragu maupun bimbang. Setelah sekian tahun dalam lingkungan biara Budha, sebagai pengikut ajaran Budha yang setia, beralih menyatakan Injil Kristus sesudah kebangkitannya dari mati dan mendesak rahib yang lain untuk meninggalkan semua dewa-dewa palsu dan menjadi pengikut Yesus dengan sepenuh hati. Sebelum sakit dan matinya dia tidak punya pengetahuan sedikitpun tentang ke-Kristenan. Semua yang dia dapatkan selama 3 hari dalam kematian adalah baru dalam fikirannya.. Dalam mengabarkan pesannya sebanyak mungkin pada orang-orang.Lazarus modern ini mulai membagikan audio dan video kaset mengenai kisahnya. Polisi serta pihak berwenang di Myanmar sudah berusaha sekuatnya untuk mengumpulkan kaset-kaset ini dan memusnahkannya.Kesaksian yang baru saja Anda baca adalah salah satu terjemahan dari kaset itu. Kami diberi tahu bahwa sekarang sangat berbahaya bagi warga Myanmar untuk memiliki kaset ini. Kesaksiannya yang tak kenal takut telah membuatnya dipenjara, di mana yang berwenang telah gagal menawarkan dia untuk bungkam. Sesudah dilepaskan dia terus bersaksi tentang apa yang dia lihat dan dengar.Keberadaannya sekarang tidak jelas. Seorang nara sumber di Burma mengatakan bahwa dia di penjara dan bahkan mungkin sudah dibunuh, sumber lain mengabarkan bahwa dia sudah dilepaskan dari penjara dan sedang meneruskan pelayanannya..


Nara Sumber:

Athet Pyan Shinthaw Paulu. Saya dari negara Myanmar. Saya ingin berbagi dengan anda kesaksian saya ini tentang apa yang terjadi pada saya, tetapi sebelumnya saya ingin menceritakan sedikit latar belakang saya sejak saya kecil. Saya dilahirkan tahun 1958 di kota Bogale, di daerah delta Irrawaddy Myanmar selatan (dahulu Burma). Orang tua saya penganut agama Budha yang beriman (taat) seperti kebanyakan orang di Myanmar , memanggil saya si Thitphin (yang artinya pohon).Kehidupan di mana saya bertumbuh sangat sederhana.




Sumber:

http://malaysiaforjesus.com/

-Selesai

Dari Redaksi:

Apakah anda belum yakin akan keselamatan hidup Anda?

Yesus Kristus mengasihi saudara!

Bertobatlah dari dosa-dosa mu dan terimalah Yesus sebagai Juru Selamat-mu.

Ucapkanlah doa berikut ini dengan sungguh-sungguh:

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa.AMIN!!

yoh. 3;16
karen begitu besar kasih allah akan dunia ini sehingga ia mengaruniakan anaknya yg tunggal supaya setiap orang percaya kepadanya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal














SALAH KOMUNIKASI

memang betul Firman Tuhan yang mengatakan bahwa Allah menentang orang congkak dan mengasihi orang yang rendah hati.firman itu betul digenapi didalam kehidupan saya.saya dahulunya seoarang pengusa yang secara dunia saya seorang yang sukses, tapi hidup saya jauh dari Tuhan dengan hidup dalam kesombongan,dosa kesombongan yang saya pernah lakukan yaitu dengan hidup yang sama sekali tidak pernah mengandalkan Tuhan atau percaya kepada Tuhan walaupun di ktp saya beragama Kristen.merasa diri paling hebat dan merasa tidak perlu Tuhan,berkecimpung dalam dunia olkutisme (jimat,pelet,susuk,pesugihan,ilmu kebal dll).saya sering menyakiti hati orang orang lain dengan menghina,menyepelekan orang lain dan menindas orang yang tidak mau patuh kepada saya.saya terlalu menikmati hidup yang seperti itu.ternyata saya salah.pad bulan oktober tahun 2009 saya mengalami penentangan dari Tuhan atau mendapat teguran dari Tuhan.Dengan mengijinkan perekonomian saya hancur dengan bangkrutnya habis2an usaha saya.sampai saya sempat menjadi tukang jualan koran,pencari barang rongsokan.pada saat itu betapa sedihnya hidup saya. saya stres,kecewa bahkan marah kepada Tuhan.saya bersyukur kepada Tuhan sekitar bulan november 2009 saya diertemukan seorang hamba Tuhan.pertemuan kami menyadarkan apa yang selama ini yang menyebabkan saya bangkrut.hamba Tuhan itu menjelaskan tentang firman Tuhan mengenai Allah menentang orang congkak dan mengasihi orang yang rendah hati.sungguh saya disadarkan oleh Tuhan melalui perantaraan hambaNya.saya datang pada Tuhan minta pengampunan kepada Tuhan dan menyerahkan hidup saya sepenuhnya kepada Tuhan Yesus.terpujilah Tuhan walaupun belum dadanya perubahan secara drastis,tapi saya sangat menyadari bahwa pemulihan Allah sudah mulai dikerjakan.dan saya sangatlah percaya bahwa Allah sanggup memberkati saya lebih dari apa yang saya dapat dahulu.
Satuhal yang mau saya sampaikan kepada pembaca kesaksian saya ini,janganlah sampai melakukan dosa kesombongan.sakit rasanya kalu sudah Tuhan tegur atau ditentang oleh Allah.kiranya kesaksian ini boleh menjadi berkat.Trims.Tuhan Yesus memberkati.