“Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran”
Jika Negara memiliki Garis Besar Haluan Negara (GBHN), maka dalam hidup beriman kepada Yesus Kristus kita juga memiliki Garis Besar Haluan Iman, yaitu sabda Yesus sebagaimana saya kutipkan diatas, Sabda Bahagia. Kiranya kita semua mendambakan hidup berbahagia dan damai sejahtera, maka marilah hidup dan bertindak sesuai dengan Sabda Bahagia antara lain bersemangat miskin, lemah lembut, murah hati, suci hati, membawa damai, dianiaya dan dicela karena kebenaran dst.
Dalam situasi dan kondisi yang masih diwarnai oleh aneka macam bentuk kebohongan dan kepalsuan masa kini rasanya hidup dan bertindak dalam kebenaran, memperjuangkan kebenaran sangat mendesak dan up to date. Pemalsuan aneka macam obat, alat kecantikan atau kosmetik, makanan dan sarana-prasarana marak di sana-sini dan telah makan korban manusia Pemalsuan harga atau kwitansi alias ‘mark up’ juga marak disana-sini untuk mencari keuntungan pribadi.
Hidup dalam kebenaran atau bertindak benar antara hidup dan bertindak sesuai dengan aturan dan tatanan hidup yang benar dan baik. Memang untuk hidup dalam kebenaran atau bertindak benar tidak akan terlepas dari penderitaan dan perjuangan atau kerja keras. Orang yang hidup dalam kebenaran juga murah hati dan suci hati, suara hatinya jernih dan benar Jika kita hidup dalam kebenaran, percayalah kelak kita akan hidup berbahagia dan damai sejahtera selama-lamannya, sebaliknya kita kita bohong, suka akan kepalsuan atau bertindak sandiwara, maka kebahagiaan hanya sesaat atau sementara saja dan selanjutnya akan menderita dan sengsara untuk selama-lamanya.[Ign. Sumaryo SJ]
Bacaan Mat 5:1-12
==============================================================================================“Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:”Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu”